Apa sih Kader Pelopor Sanitasi itu ?
Apa sih Kader Pelopor Sanitasi itu ?
Kader Pelopor Sanitasi adalah kader yang telah diberi pelatihan pemahaman tentang Sanitasi yang Sehat. Kader Pelopor Sanitasi juga menjadi pioneer yang mampu menularkan ilmu dan pemahamannya tentang Sanitasi yang Sehat kepada masyarakat. Tahap awal Perbaikan Sanitasi adalah tahap penyampaian informasi awal tentang pentingnya perbaikan sanitasi lingkungan kepada masyarakat. Hal ini yang dilakukan melalui sosialisasi baik di Puskesmas , Kelurahan atau langsung pada Masyarakat.
Kader Pelopor Sanitasi adalah kader yang telah diberi pelatihan pemahaman tentang Sanitasi yang Sehat
Seperti yang dilakukan Puskesmas Mojolangu terhadap wilayah dampingan salah satunya adalah Kelurahan Tunjungsekar. Kegiatan sosialisasi dengan narasumber dari USAID IUWASH PLUS (Indonesia Urban Water, Sanitation and Hygiene ‘Penyehatan Lingkungan untuk Semua’). Kegiatan yang di adakan di Puskesmas mojolangu pada hari selasa 15 september 2020. Acara itu menghadirkan Tokoh Masyarakat dan Tokoh Agama yang di harapkan nanti bisa jadi pelopor dan pemberi pemahaman tentang Sanitasi yang baik ( diganti dengan “sanitasi yang aman” ) pada Masyarakat. Peran kader pelopor Sanitasi diharapkan sebagai pelaku pertama sehingga Sosialisasi yang dibuktikan dengan praktek nyata akan lebih menggugah keinginan masyarakat untuk terlibat dan mencari tahu apa sebenarnya yang diinginkan dari program yang disampaikan.
Kader Pelopor Sanitasi juga menjadi pioneer yang mampu menularkan ilmu dan pemahamannya tentang Sanitasi yang Sehat kepada masyarakat.
Sosialisasi di puskesmas pada saat itu di tekankan pada prilaku masyarakat untuk tidak buang Tinja sembarangan / Stop BAB sembarangan / ODF 100 %. ODF adalah kondisi ketika setiap individu dalam komunitas tidak buang air besar sembarangan. Pembuangan tinja yang tidak memenuhi syarat sangat berpengaruh pada penyebaran penyakit berbasis lingkungan, sehingga untuk memutuskan rantai penularan ini harus dilakukan rekayasa pada akses ini. Pemicuan Sanitasi yang sehat ( diganti dengan “sanitasi yang aman” ) merupakan tindakan merencanakan perubahan perilaku masyarakat ,memantau terjadinya perubahan perilaku dan mengevaluasi hasil perubahan perilaku.
Kegiatan ini merupakan wujud dari sosialisasi penjabaran 5 pilar Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM) yang terdiri atas :
- 1) Stop Buang Air Sembarangan;
- 2) Cuci Tangan Pakai Sabun;
- 3) Pengelolaan Air Minum dan Makanan;
- 4) Pengelolaaan Sampah serta
- 5) Pengelolaaan Limbah cair.
Pada kegiatan ini lebih ditekankan pada pilar ke satu yaitu stop buanga air besar sembarangan dengan sosialisasi tentang sanitasi yang aman. Sanitasi yang aman adalah jamban / closet leher angsa yang terhubung dengan tangki septik yang kedap, dilakukan pengurasan / penyedotan lumpur secara rutin / regular per 3- 5 tahun, dan Hasil penyedotan di buang ke IPLT (Instalasi Pengolahan Lumpur Tinja) baca juga profil kader kesehatan